Friday, March 1, 2013

a Good Day to Tobelo

Monday, February 18 2013

tepat pukul 00.00 WIB sepasang kaki lokal berbalut sepatu buatan lokal sudah menginjak bandara internasional Soekarno-Hatta. Sekali lagi mata, kaki dan pikiran ini akan dimanja dengan jalan-jalan keluar kota oooyeaaahhhh.. SPARRRTAAAANNNN!!!...

tidak banyak yang bisa dilakukan sampai saat pesawat lepas landas pada pukul 1.45 WIB. yaah.. paling-paling check in, godain mbak-mbak yang ngelayanin check in, bayar airport tax, nyuekin mas-mas yang ngelayanin airport tax, sengaja nyakuin HP pas ngelewatin detektor logam, curi-curi pandang mbak-mbak yang meriksa pakai scanner badan karena scanner gate nya bunyi. yaahh pokoknya hal-hal remeh temeh secemeh iteh leh.. (cool rhyme doesn't it?? #jumawa)

pramugari sudah memperagakan gerakan pantomin tentang bagaimana cara menyelamatkan diri dan pesawat tinggal landas, good bye Jakarta welcome Manado!!! yap musti transit dulu di bandara samratulangi Manado. dari pesawat boeing ke pesawat ATR. ngga nyampe sejam pesawat udah nempel di landasan Kuabang Kao Halmahera Utara.
persis di dekat landasan tempat pesawat naik turun ada sebuah bunker yang cukup besar, kalo di konversi ke zaman sekarang mungkin setara tipe 45/90 lah, 1 ruang tamu dan 2 kamar tidur. tercatat bunker ini dipakai sebagai tempat kongkow sekaligus sembunyi tentara jepang pimpinan Jutai, kenapa harus sembunyi?? well..cause nun di Morotai sana gerombolan amrik pimpinan Macarthur were ready to kick their ass out.

selanjutnya adalah perjalanan 2 jam menuju Tobelo. cukup bermodal IDR 50.000/person supir-supir taksi di bandara dengan senang hati mengantar. bagi yang mudah mabuk darat saya cuma punya dua kata dengan 2 tanda seru: Bertahanlah nak!!. sepanjang perjalanan yang berliku-liku deretan nyiur melambai penghasil kopra seakan tarada habisnya, sesekali terlihat babi berseliweran di pinggir jalan.

Tobelo here we come!! kota yang pernah hancur akibat kerusuhan antar agama di akhir 90an ini merupakan gerbang menuju pulau Morotai yang tersohor pada 2012 lewat Sail Morotai nya. pulau ini pula yang rencananya menjadi destinasi utama di perjalanan kali ini. namun sayang seribu sayang, pulau seribu pulau, situasi kondisi toleransi pandangan dan jangkauan tidak memungkinkan untuk mendaratkan kaki ini kesana.

Tuesday February 19 2013

plan B!! tiada akar rotan punjabi. pulau- pulau kecil yang berserakan di sekitar Tobelo jadi sasaran. dengan menyewa ketinting yang bisa di dapat di dekat pelabuhan dan negosiasi pas-pasan ala Tobelo IDR 150.000 disepakati sebagai uang sewa. destination : pulau Tagalaya, activities: snorkeling. plus minus 45 menit dari pelabuhan Tobelo ketinting sudah merapat di pantai Tagalaya, tak jauh dari situ ada spot snorkeling yang bisa dibilang cukup bagus untuk amatiran seperti saya hehehe... walaupun pulau ini getol di gaung-gaungkan oleh dinas pariwisata setempat namun fasilitasnya bisa dibilang minim. so pastikan anda membawa sendiri peralatan snorkeling anda dan usahakan tidak kebelet BAB.

puas di Tagalaya sang nahkoda ketinting mengajukan proposal menarik. sebuah perjalanan roundround mengelilingi gugusan pulau2 lainnya, tapi yang dekat2 aja, kalo yang jauh2 ketinting bisa jadi keriting dilinting ombak laut pasifik yang biking salting. cukup menambah 2 liter gasoline yang bisa di dapat di perkampungan terdekat.

pulau Kakara kecil dan Kakara Besar, Larangane, dan Kumo merupakan lokasi wisata yang sering diserbu wisatawan lokal saat wiken. di pulau Kakara besar ada Diving center yang sepertinya hanya buka di hari libur atau saat ada bookingan. pulau Tulang dengan luas tak lebih dari 1 lapangan bola voli dan 3 pohon kelapa sangat cocok bagi para petualang yang ingin merasakan sensasi terdampar ala Tom hanks di film Castaway tanpa resiko, maklum hanya selemparan pandangan mata dari Tobelo port.

pulau-pulau yang indah, dengan pantai yang sempit dan panjang, tak banyak spot snorkeling yang bisa ditunjukkan sang nahkoda ketinting, beda cerita jika anda ingin diving :).

1 putaran roundround terslesaikan tanpa kekurangan suatu apapun, walau sempat nyaris kehilangan kapal akibat tali tambatan terputus tak kuat menahan tarikan ombak di pulau Larangane, namun berkat kombinasi early warning system berupa teriakan panik penduduk lokal, tatapan tak berdaya saya sebagai penumpang dan kesigapan nahkoda ketinting, kapal berhasil dikuasai kembali kurang dari 5 menit sejak kejadian perkara. well done Capt!!!

dari pelabuhan Tobelo menuju hotel pilihan transportasinya adalah Bentor, sesosok kendaraan hasil perkawinan silang paksa antara becak dan sepeda motor. cukup mbayar IDR 3000 anda akan di antar ke hotel manapun di Tobelo, pokoknya jauh dekat asal masih di area kota tobelo tarifnya ya segitu itu, enak towh!! :)

catatan : Telk*msel merupakan jagoan dan kemungkinan satu-satunya operator yang berhasil memunculkan tanda2 ada sinyal di hape anda meskipun dengan mode senin-kemis. pengalaman rekan sejawat menggunakan operator lain babar blas no signal :)     

No comments:

Post a Comment