Tuesday, March 1, 2011

rindu zaman dahulu

aku rindu saat-saat itu
saat-saat tertawa bersamamu kawan
di teras tenda-tenda itu
saat kita mengelilingi api unggun yang kita buat
yang kayunya kita kumpulkan dari dahan-dahan yang patah

aku rindu saat-saat itu
saat waktu makan kan tiba
dan kita mulai mengolah bahan makanan kita yang tak seberapa itu
dan kita duduk-duduk bersama menyantapnya di atas rumput-rumput itu

aku rindu riak canda itu
aku rindu menjalaninya bersamamu kawan
aroma pinus dan gelapnya malam
menemani kita menghabiskan malam
dan di pagi hari embun-embunitu menyambut kita

aku rindu
aku rindu
aku sangat rindu kenangan itu



Sunday, January 23, 2011

solusi mengurai macet (usul sang supir bis 46)

jakarta, ibu kota Indonesia, kota metropolitan dengan aneka ragam orang yang datang dari berbagai kasta, kota yang menyimpan seribu satu peluang dan kota yang menyimpan seribu satu masalah.

Macet!!! itu lah salah satu masalah yang sedari dulu hingga sekarang intensitasnya makin menggila di beberapa titik.

"sebenarnya gampang aja, mo dibuat macet bisa, mau dibuat lancar bisa" ucap sang supir bis 46. tak sengaja aku mendengar obrolan sang supir dengan kawannya. "naikkan pajak kendaran pribadi, 10 kali lipat dari sekarang, sepi sudah jalanan" sang supir berucap lagi. "bayangkan aja, sehari mobil terjual sejuta, motor 10 juta, gimana gak penuh jalanan" tambah sang supir. dalam hati aku mengangguk setuju.

pertumbuhan jalan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang meningkat pesat. akibatnya jalanan semakin penuh, polusi bertambah, pendapatan penyedia jasa transportasi umum semakin menipis, waktu produktif hasbis dijalan kena macet. so.. bagaimana kalo kita naikkan pajak untuk kendaraan pribadi 10 kali lipat dari sekarang???